News

Batch III Data Desa Presisi Sasar 145 Desa

PUSARAN.CO– Pemprov Sulbar kembali menggodok program Data Desa Presisi. Ini merupakan tahap ketiga menyasar 145 desa di Sulbar.

 

Hal itu ditandai dengan launching batch III DDP, dihadiri Ketua DPRD Sulbar Sitti Suriadah Suhardi, Pimpinan Forkpimda, Kepala Desa, Bupati se Sulbar dan Penggagas DDP Sofjan Syam secara virtual, di Hotel Maleo Mamuju Kamis 4 Mei 2023.

 

Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik mengatakan sebelumnya telah menyelesaikan 45 Lokus di tahap I dan 68 lokus tahap II

 

“DDP telah memasuki batch III, DDP ini merupakan kegiatan pendataan menggunakan metode pemetaan spasial partisipatif,” kata Akmal Malik.

 

Menurutnya, keberlanjutan DDP di Sulbar berkat dukungan dari berbagai pihak. Utamanya Institusi Pertanian Bogor bekerjasama dengan personil keamanan Polda Sulbar dengan melibatkan Babinsa.

 

Dijelaskan, masalah utama dalam menyusun pembangunan yaitu karena tidak memiliki data yang akurat. Oleh karena itu diperlukan satu data, yaitu Data Desa Presisi agar rencana pembangunan lebih terarah dan anggaran lebih tepat sasaran.

 

“Harusnya sampai akhir masa jabatan saya, kita menyelesaikan 575 Desa, tapi anggaran kita tidak cukup, tapi saya akan cari anggaran di Jakarta, saya tidak mau beratkan daerah,”kata Dirjen Otda itu.

 

Sementara, Wakil Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Ernan Rustiadi menyampaikan rasa terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Sulbar atas kepercayaan melanjutkan dan menerapkan DDP di Sulbar.

 

“Kami percaya Investasi untuk mengembangkan DDP adalah investasi yang akan membuat semakin cepatnya pembangun di desa sehingga desa lebih maju,” kata Ernan Rustiadi.

 

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Sulbar, Muhammad Jaun mengatakan dengan DDP intervensi program akan lebih tepat sasaran dan terarah. (rls)

– Pemprov Sulbar kembali menggodok program Data Desa Presisi. Ini merupakan tahap ketiga menyasar 145 desa di Sulbar.

 

Hal itu ditandai dengan launching batch III DDP, dihadiri Ketua DPRD Sulbar Sitti Suriadah Suhardi, Pimpinan Forkpimda, Kepala Desa, Bupati se Sulbar dan Penggagas DDP Sofjan Syam secara virtual, di Hotel Maleo Mamuju Kamis 4 Mei 2023.

 

Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik mengatakan sebelumnya telah menyelesaikan 45 Lokus di tahap I dan 68 lokus tahap II

 

“DDP telah memasuki batch III, DDP ini merupakan kegiatan pendataan menggunakan metode pemetaan spasial partisipatif,” kata Akmal Malik.

 

Menurutnya, keberlanjutan DDP di Sulbar berkat dukungan dari berbagai pihak. Utamanya Institusi Pertanian Bogor bekerjasama dengan personil keamanan Polda Sulbar dengan melibatkan Babinsa.

 

Dijelaskan, masalah utama dalam menyusun pembangunan yaitu karena tidak memiliki data yang akurat. Oleh karena itu diperlukan satu data, yaitu Data Desa Presisi agar rencana pembangunan lebih terarah dan anggaran lebih tepat sasaran.

 

“Harusnya sampai akhir masa jabatan saya, kita menyelesaikan 575 Desa, tapi anggaran kita tidak cukup, tapi saya akan cari anggaran di Jakarta, saya tidak mau beratkan daerah,”kata Dirjen Otda itu.

 

Sementara, Wakil Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Ernan Rustiadi menyampaikan rasa terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Sulbar atas kepercayaan melanjutkan dan menerapkan DDP di Sulbar.

 

“Kami percaya Investasi untuk mengembangkan DDP adalah investasi yang akan membuat semakin cepatnya pembangun di desa sehingga desa lebih maju,” kata Ernan Rustiadi.

 

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Sulbar, Muhammad Jaun mengatakan dengan DDP intervensi program akan lebih tepat sasaran dan terarah. (rls)

– Pemprov Sulbar kembali menggodok program Data Desa Presisi. Ini merupakan tahap ketiga menyasar 145 desa di Sulbar.

 

Hal itu ditandai dengan launching batch III DDP, dihadiri Ketua DPRD Sulbar Sitti Suriadah Suhardi, Pimpinan Forkpimda, Kepala Desa, Bupati se Sulbar dan Penggagas DDP Sofjan Syam secara virtual, di Hotel Maleo Mamuju Kamis 4 Mei 2023.

 

Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik mengatakan sebelumnya telah menyelesaikan 45 Lokus di tahap I dan 68 lokus tahap II

 

“DDP telah memasuki batch III, DDP ini merupakan kegiatan pendataan menggunakan metode pemetaan spasial partisipatif,” kata Akmal Malik.

 

Menurutnya, keberlanjutan DDP di Sulbar berkat dukungan dari berbagai pihak. Utamanya Institusi Pertanian Bogor bekerjasama dengan personil keamanan Polda Sulbar dengan melibatkan Babinsa.

 

Dijelaskan, masalah utama dalam menyusun pembangunan yaitu karena tidak memiliki data yang akurat. Oleh karena itu diperlukan satu data, yaitu Data Desa Presisi agar rencana pembangunan lebih terarah dan anggaran lebih tepat sasaran.

 

“Harusnya sampai akhir masa jabatan saya, kita menyelesaikan 575 Desa, tapi anggaran kita tidak cukup, tapi saya akan cari anggaran di Jakarta, saya tidak mau beratkan daerah,”kata Dirjen Otda itu.

 

Sementara, Wakil Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Ernan Rustiadi menyampaikan rasa terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Sulbar atas kepercayaan melanjutkan dan menerapkan DDP di Sulbar.

 

“Kami percaya Investasi untuk mengembangkan DDP adalah investasi yang akan membuat semakin cepatnya pembangun di desa sehingga desa lebih maju,” kata Ernan Rustiadi.

 

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Sulbar, Muhammad Jaun mengatakan dengan DDP intervensi program akan lebih tepat sasaran dan terarah. (rls)

– Pemprov Sulbar kembali menggodok program Data Desa Presisi. Ini merupakan tahap ketiga menyasar 145 desa di Sulbar.

 

Hal itu ditandai dengan launching batch III DDP, dihadiri Ketua DPRD Sulbar Sitti Suriadah Suhardi, Pimpinan Forkpimda, Kepala Desa, Bupati se Sulbar dan Penggagas DDP Sofjan Syam secara virtual, di Hotel Maleo Mamuju Kamis 4 Mei 2023.

 

Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik mengatakan sebelumnya telah menyelesaikan 45 Lokus di tahap I dan 68 lokus tahap II

 

“DDP telah memasuki batch III, DDP ini merupakan kegiatan pendataan menggunakan metode pemetaan spasial partisipatif,” kata Akmal Malik.

 

Menurutnya, keberlanjutan DDP di Sulbar berkat dukungan dari berbagai pihak. Utamanya Institusi Pertanian Bogor bekerjasama dengan personil keamanan Polda Sulbar dengan melibatkan Babinsa.

 

Dijelaskan, masalah utama dalam menyusun pembangunan yaitu karena tidak memiliki data yang akurat. Oleh karena itu diperlukan satu data, yaitu Data Desa Presisi agar rencana pembangunan lebih terarah dan anggaran lebih tepat sasaran.

 

“Harusnya sampai akhir masa jabatan saya, kita menyelesaikan 575 Desa, tapi anggaran kita tidak cukup, tapi saya akan cari anggaran di Jakarta, saya tidak mau beratkan daerah,”kata Dirjen Otda itu.

 

Sementara, Wakil Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Ernan Rustiadi menyampaikan rasa terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Sulbar atas kepercayaan melanjutkan dan menerapkan DDP di Sulbar.

 

“Kami percaya Investasi untuk mengembangkan DDP adalah investasi yang akan membuat semakin cepatnya pembangun di desa sehingga desa lebih maju,” kata Ernan Rustiadi.

 

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Sulbar, Muhammad Jaun mengatakan dengan DDP intervensi program akan lebih tepat sasaran dan terarah. (rls)

Related Posts

Leave Comment